Di tengah dinamika industri mode yang senantiasa berkembang, tren lama seringkali muncul kembali dengan nuansa yang lebih segar. Baru-baru ini, sebuah mode pakaian dalam klasik dikenal sebagai ‘nada’ dengan motif garis-garis, mencuri perhatian publik. Gaya ini sempat pupuler di era silam dan sekarang kembali meraih sorotan, terutama setelah sebuah video viral di media sosial memperlihatkan sekelompok teman yang dengan bangga memakainya di bandara.
Pesona Vintage yang Tak Lekang oleh Waktu
Pakaian dalam ‘nada’ bukanlah barang baru dalam dunia mode. Tampilannya yang sederhana namun ikonik telah menyatu dalam banyak ingatan, dan saat ini, pesonanya kembali membangkitkan nostalgia. Bukan hanya sekadar pilihan busana, pakaian dalam ini pernah menjadi simbol kenyamanan dan kepraktisan pada masa lalu. Model garis-garisnya yang khas membuatnya mudah dikenali, dan dengan perkembangan zaman, ternyata tetap mampu berbicara di dunia mode yang lebih modern.
Video Viral dan Kekuatan Media Sosial
Salah satu faktor yang mendorong kebangkitan tren ini adalah kekuatan media sosial sebagai platform penyebar informasi dan tren. Sebuah video yang ramai diperbincangkan memperlihatkan sekelompok orang yang mengenakan ‘nada’ dengan rasa percaya diri di tempat umum, tepatnya di bandara. Keberanian mereka untuk tampil beda dengan busana yang dianggap usang ini dapat disamakan dengan bentuk pernyataan mode yang kuat, menginspirasi orang lain untuk melihat kembali lemari pakaian kakek mereka.
Shakti Kapoor dan Gaya Legendarisnya
Salah satu sosok yang turut disorot berkat kemunculan kembali tren ini adalah aktor veteran Bollywood, Shakti Kapoor. Dikenal dengan gayanya yang unik dan sering nyeleneh, Kapoor telah lama dikenal memakai ‘nada’ sebelum tren ini meraih popularitas kembali. Dalam banyak cara, dia bisa dianggap sebagai salah satu pelopor keberanian dalam berpakaian, yang saat ini semakin diterima masyarakat luas. Kehadirannya menambah dimensi sejarah dan budaya untuk tren ini yang tidak bisa diabaikan begitu saja.
Alasan di Balik Kembalinya Tren Lama
Mengapa banyak orang tertarik kembali pada sesuatu yang seolah-olah kuno? Jawabannya dapat ditemukan dalam siklus mode yang siklusnya terus berulang. Mode berfungsi sebagai medium ekspresi dan refleksi zaman, dan sering kali, masyarakat ingin menghidupkan kembali apa yang sudah dikenal dan memberikan sentuhan baru terhadapnya. Pakaian dalam ‘nada’ memberikan rasa nostalgis namun mampu menciptakan daya tarik baru dengan sentuhan modern seperti desain yang lebih segar dan bahan yang lebih nyaman.
Pandangan Pribadi: Mode dan Kenyamanan?
Dari sudut pandang penulis, kebangkitan tren ini mencerminkan dua hal utama: mode sebagai seni dan kenyamanan sebagai kebutuhan. Dalam dunia di mana penampilan sering kali menjadi penentu, menghadirkan busana yang menawarkan kedua elemen ini menjadikan pilihan seperti ‘nada’ sangat menarik. Tak hanya para pemerhati mode, mereka yang mencari kenyamanan dalam kesehariannya pun dapat menemukan nilai lebih dengan mengadopsi tren ini.
Kesimpulan: Merayakan Keragaman Mode
Kembalinya pakaian dalam ‘nada’ ke arus utama adalah pengingat bagi kita bahwa mode adalah tentang lebih dari sekadar estetika. Ini adalah penanda sejarah, alat komunikasi, dan tentu saja, medium untuk mengekspresikan diri. Dalam dunia di mana inovasi dan tradisi berjalan beriringan, kita merayakan keragaman dalam busana yang tidak hanya berfungsi tetapi juga bercerita. Begitulah kekuatan tren ‘nada’, sebagai jembatan dari masa lalu ke masa kini, membuktikan bahwa beberapa hal tidak pernah benar-benar usang.
